Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh Diresmikan

 

Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Bireuen (Foto: Panitia Peresmian)

BIREUEN - Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh dilaunching dan diresmikan di gedung Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh Jalan Bireuen - Takengon, desa Meunasah Capa Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen pada hari Selasa, 5 April 2022. Universitas Muhammadiyah kedua di Aceh ini diresmikan oleh Prof Faisal Rani, SH, M.Hum dari LLDIKTI Wilayah XIII, disaksikan oleh Bupati Bireuen  Dr.H.Muzakkar A Gani, SH, MSi  Pengurus PP Muhammadiyah, Ketua PDM Muhammadiyah Bireuen.

Bupati Biruen Dr. H. Muzakkar A. Gani, MSi yang turut memukul rapa’i saat peresmian dan dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas diresmikannya UMMAH di bulan Ramadan.

Muzakkar menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dipilihnya kota juang Biruen menjadi Kampus Utama UMMAH.

Kata Muzakkar, kehadiran UMMAH ini mengingatkan kita akan sejarah panjang pendidikan Aceh. Bahwa di Bireuen sejak tahun 1928 sudah ada pendidikan. Diharapkan UMMAH akan terus berkembang dan lulusannya mampu bersaing setara dengan universitas negeri.
“Saya yakin UMMAH dapat menjawab tuntunan jaman dengan tetap menjaga nilai-nilai kejuangan dan kota santri.

 

Penyerahan SK UMMAH dari Kepala LLDIKTI Wilayah XIII Aceh kepada PWM Muhammadiyah Aceh  (Foto: Panitia Peresmian)

Kepala LLDIKTI Wilayah XIII Prof Faisal Rani, SH, MHum dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas Launching dan Peresmian UMMAH di Kota Juang Bireuen.

Dalam sambutannya Beliau menyampaikan Proses bergabungnya empat perguruan tinggi yaitu Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Aceh Tengah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Harapan Bangsa menjadi Universitas Muhammadiyah Maha Karya Aceh membutuhkan waktu lebih kurang 2 tahun.

Faisal Rani kemudian berharap UMMAH tetap mampu menjaga fungsi pendidikan di tengah spirit membangun ummat dan membangun bangsa. Selain itu, UMMAH diharapkan dapat memberi dampak pada perkembangan kota Biruen ke depan dan menjadikan kota Bireuen sebagai Kota Pendidikan.

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Aceh Dr. H. Muharrir Asy’ari Lc, M.Ag menyampaikan terimakasihnya kepada pemerintah Aceh umumnya dan khususnya pemerintah daerah Bireuen yang telah memberikan dukungan dan kontribusi terhadap lembaga pendidikan Muhammadiyah di Bireuen, Kemudian Beliau juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Bupati Aceh tengah yang diwakili oleh wakil Bupati Aceh Tengah H. Firdaus S.K.M.

Kemudian  Beliau juga menambahkan bahwa seluruh amal Usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah memiliki fungsi dakwah sehingga manfaatnya tidak hanya dinikmati oleh umat Muhammadiyah semata namun untuk Bangsa dan Negara Indonesia, kemudian Beliau berharap UMMAH sebagai pusat keunggulan dibidang pendidikan penelitian dan pengabdian Masyarakat sebagai "driving force" kekuatan penggerak dakwah Muhammadiyah yang melintasi Zaman untuk perwujudan Islam sebenar-benarnya. Dan diharapkan melahirkan kader-kader bangsa dan umat yang beriman, bertaqwa, berakhlak, profesional dan memiliki jiwa Entrepreneurship. Kemudian, Beliau juga berharap nantinya suatu saat akan berdiri Gedung UMMAH ke depannya, dan semoga terwujud yang dicita-citakan Kota Bireuen bersama amal usaha Muhammadiyah meraih gelar Kota Pelajar.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bireuen Aceh dan Juga Pendiri Universitas Muhammadiyah Aceh dr Athaillah A. Latief Sp.OG menyampaikan ” Kita sangat bersyukur atas keluarnya izin penggabungan ke 4 Perguruan tinggi menjadi Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh di Kabupaten Bireuen. Muhammadiyah akan hadir ditengah-tengah masyarakat mengambil peran dalam pendidikan membangun SDM dan pengembangan karakter.

UMMAH akan menjadi Universitas yang berbasis Islamic Sociopreneurship di Aceh. Kita berharap ini akan menjadi lokomotif dalam mengukir peradaban bagi Ummat.

“Selain di bireuen kita juga membuka beberapa Program studi di luar kampus Utama di takengon yang bertempat di STKIP dulunya” jelas Athaillah.

 

Penabuhan Rapai sebagai simbol peresmian UMMAH (foto: Panitia Peresmian)



 

Pertunjukan Tarian oleh DKA Bireuen (Foto: Panitia Peresmian)


Peresmian UMMAH Aceh ditandai dengan beberapa pertunjukan kesenian, selain penabuhan rapa’i pada prosesi peresmian juga pembacaan hikayat Aceh dan tari tradisional Aceh yang menunjukkan bahwa Muhammadiyah mencintai dan mendukung budaya lokal. Peresmian diakhiri dengan sesi foto dan berbuka bersama.

Ketua Panitia Pelaksana Peresmian UMMAH Istiarsyah, S.Pd.I., S.Pd., M.Pd menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara. Walau sempat diawali rasa khawatiran terkait keadaan cuaca yang menurut ramalan cuaca BMKG akan hujan deras, namun seiring berjalanannya proses kegiatan tampak binar-binar kebahagiaan terpancar dari wajah teman-teman serta para tamu undangan. Semuanya berkat bantuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kerjasama tim yang luar biasa.

Istiarsyah menambahkan hal ini akan menjadi gerbang kesuksesan UMMAH di masa yang akan datang. Dengan tantangan yang dihadapi UMMAH tentunya akan semakin berat dan terjang.

Kemudian Istiarsyah menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada para pimpinan Muhammadiyah dan Pimpinan UMMAH dr. Athaillah dan Ust DR. Muharir yang luar biasa, memberikan keteladanan dan semangat dalam berkerja. Dan kepada seluruh panitia yang telah semangat dalam menyukseskan acara peresmian UMMAH.(juangtechno/beni)



0 Comments